Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Negara Kehilangan Arwah (Zona Merah Remaja)

RAFEL PRANATA


Indonesia memiliki sejuta masalah mulai dari kemiskinan, penganguran sampai dengan banyaknya anak-anak tidak sekolah. Serta menurunya tingkat moral remaja, Remaja merupakan cikal bakal pemimpin atau pondasi suatu bangsa disamping hal-hal yang mengembirakan dengan kegiatan remaja seperti semakin banyaknya prestasi dan banyak nya kegiatan dari remaja yang mengharumkan bangsa . namun pada sebagian besar saat ini perilaku remaja dapat dikatakan memasuki zona merah terlihat dari moral remaja yang kian hari semakin menurun yang lebih di kenal sebagai  kenakanlan remaja. Dalam koran dan berita sering kali kita membaca dan melihat tentang tawuran pelajar,narkotika, minuman keras, penjambretan, seks bebas, serta meningkatnya kehamilan di luar nikah hal ini seakan negara kehilangan arwah ataupun jati diri bangsa yang dulu dikenal dengan bangsa yang memiliki nilai moral tinggi namun saat ini meredup di telan globalisasi dan liberalisasi membuat manyarakat menjadi individualistik  kehilangan kepedulian satu sama lain.

 Pada kenyataannya saat ini kenakalan remaja tidak saja hidup di daerah perkotaan namun juga sudah mulai merambah terjadi di daerah pedesaan yang mempunyai nilai adat agama dan kesopanan yang sangat tinggi. untuk itu dalam mengatasi penanggulangan kenakalan remaja pemerintah mengeluarkan  UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 3 tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,  berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. serta mengeluarkan undang-undang yang berbasis pendidikan karakter dan penguatan pendidikan karakter (PPK) sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2015-2019 memperkuat pendidikan yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran untuk diterapkan dalam sistem pendidikan di dalam sekolah maupun di luar sekolah. 

Karakter adalah perilaku seseorang ketika berinteraksi dengan lingkungan yang berdasarkan pengetahuan tentang moral . minsalnya, baik buruk ataupun jahat dan sebagainya, dalam artian sederhana karakter adalah penilaian dari kepribadian sedangkan kepribadian adalah sipat yang muncul dari perilaku manusia tanpa adanya penilaian moral seperti pemarah, pemalu, penyabar dll. adapun kepribadian menurut (sjarkawi, 2008:126) adalah sifat dan tingkah laku seseorang yang membedakanya dengan orang lain integrasi karakteristik dari struktur, pola ingkah laku, minat, pendirian, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang, dilansir dari situs repository.unja.ac.id gunawan ari 2006  artinya secara keseluruhan kepribadian adalah sifat. untuk itu karakter dan kepribadian bisa dikatakan saling mengikat walaupun dalam segi bahasa yang berbeda tetapi inti makna hampir sama. 

http://www.opiniglobal.xyz/2017/10/negara-kehilangan-arwah-zona-merah.html


Walaupun dengan adanya uu no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan pendidikan berbasis karakter maupun penguatan pendidikan karakter (PPK) tidak menutup kemungkinan secara keseluruhan tidak dapat menanggulangi perihal kenakalan remaja yang pada saat ini marak terjadi. di karenakan setiap remaja tidak lepas dari pengaruh globalisasi, lingkungan dan keluarga.

 Keluarga atau orang tua yang di sebut ayah ataupun ibu. orang tua adalah pembina pribadi dalam hidup anak. kepribadian orang tua, sikap dan cara hidup mereka merupakan unsur unsur pendidikan secara tidak langsung, yang sendirinya akan masuk dalam pribadi anak yang sedang tumbuh hal ini di karenakan posisi orang tua memiliki hubungan terdekat dengan anak-anaknya (aly 2010:88). perlu adanya pengetahuan ataupun tata cara pendidikan yang berbasis pendidikan karakter yang harus di ajarkan kepada setiap orang tua agar uu no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan pendidikan berbasis karakter maupun penguatan pendidikan karakter (PPK) agar dapat berjalan dengan baik. tidak hanya itu saja hal yang perlu dirubah adalah bagaimana cara berfikir atau didikan orang tua yang benar. yakni merubah mindset zaman dimana banyak dari orang tua yang saat ini ingin memaksakan semua sikap ataupun kepribadian yang baik sesuai dengan zaman mereka sendiri tanpa melihat perubahan era dari anak tersebut. sehingga membuat anak tertekan dan stres dengan aturan yang di berikan oleh orang tua untuk itu berikan ruang anak ataupun remaja untuk berpikir serta berikan motivasi maupun dukungan kepada remaja dalam kesehariannya mengurangi kadar stres dalam kehidupan serta memberikan nasihat dalam setiap kesalahanya, dengan cara diatas di harapkan agar kepribadian semua generasi penerus bangsa dapat mempunyai aklak mulia dan kepribadian yang positif untuk generasi maju.

Penulis adalah Mahasiswa Fisipol unja

Posting Komentar untuk "Negara Kehilangan Arwah (Zona Merah Remaja)"